Industri telekomunikasi menghadapi persaingan yang ketat antara penyedia layanan (service provider). Persaingan ini mengakibatkan customer churn atau berpindahnya pelanggan dari satu layanan ke layanan lain. Customer churn menjadi masalah utama karena dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan, profitabilitas, serta kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, mengetahui pelanggan yang akan melakukan churn secara dini menjadi salah satu cara yang cukup efektif dilakukan, karena dapat membantu perusahaan dalam membuat rencana yang efektif untuk tetap mempertahankan pelanggannya. Jumlah pelanggan yang mengundurkan diri dari layanannya saat ini biasanya dimiliki perusahaan dalam jumlah yang sedikit. Kondisi kekurangan data ini menyebabkan kesulitan dalam memprediksi customer churn. Tujuan umum dari penelitian ini adalah memprediksi pelanggan yang akan berpindah ke layanan lain atau mengundurkan diri dari layanannya saat ini. Sementara tujuan khusus penelitian Penelitian ini berusaha menangani ketidakseimbangan data dalam prediksi customer churn menggunakan optimasi pada level data melalui metode sampling yaitu Synthetic Minority Over Sampling. Kemudian dikombinasikan dengan optimasi level algoritma melalui pendekatan teknik Boosting. Pada penelitian beberapa algoritma prediksi seperti random forest, naïve bayes, decision tree, k-nearest neighbor dan deep learning yang akan diimplementasikan untuk mengetahui algoritma yang paling baik setelah dilakukan optimasi menggunakan SMOTE dan Boosting. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah CRISP-DM, yang merupakan kerangka penelitian data mining untuk penelitian lintas industri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa algoritma random forest merupakan algoritma yang menghasilkan akurasi paling optimal setelah dioptimasi menggunakan SMOTE dan Boosting dengan hasil akurasi 89,19%. |