Masalah gangguan penglihatan di Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai penyakit mata dan sering menganggap enteng kasus penyakit mata, khususnya refraksi. Gangguan penglihatan di Indonesia khususnya Jawa Barat telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, oleh sebab itu, perlu upaya penanggulangan yang terpadu dengan pelibatan semua sektor termasuk profesi di dalamnya, sehingga di masa mendatang tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Saat ini,sekitar 314 juta orang di dunia mengalami penglihatan lemah dan 45 juta diantaranya merupakan kasus kebutaan. terlambatnya kesadaran penderita, dan mahalnya biaya untuk konsultasi membuat para penderita enggan untuk ke dokter spesialis. Sistem pakar deteksi penyakit refraksi mata ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai diagnosa penyakit refraksi mata pada penderita, memberikan sarana berupa media konsultasi mengenai penyakit pada refraksi mata serta meminimalisir biaya konsultasi ke dokter ahli. Sistem pakar merupakan bagian dari kecerdasan buatan yang meniru penalaran manusia. Pemanfaatan teknologi memudahkan manusia untuk mengakses informasi tanpa terbatas ruang dan waktu. Metode Teorema Bayes adalah metode yang menerapkan aturan yang dihubungkan dengan nilai probabilitas atau kemungkinan untuk menghasilkan suatu keputusan dan informasi yang tepat berdasarkan penyebab yang terjadi. Hasil dari penelitian ini yaitu aplikasi sistem pakar yang dapat memberikan pengetahuan mengenai diagnosa penyakit refraksi mata, menjadi media untuk berkonsultasi mengenai penyakit bagi penderita. |