Demi mencegah penyebaran Covid-19, WHO menghimbau agar menghentikan kegiatan yang dapat menyebabkan kerumunan. Pada bidang pendidikan, pembelajaran tatap muka yang dihadiri banyak siswa dalam kelas perlu ditinjau ulang pelaksanaanya agar tidak menyebabkan kerumunan. Pelaksanaan pembelajaran online memungkinan siswa dan guru melaksanakan pembelajaran dari rumah masing-masing sehingga mengurangi kontak langsung. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran dan mengirim tugas yang diberikan tanpa harus bertemu secara fisik. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dimana peneliti merangkum berbagai penelitian dengan topik yang sesuai dari berbagai sumber dan bukti, baik dari hasil penelitian buku ataupun pendapat ahli. Pembelajaran daring yang dilakukan dengan menggunakan berbagai media komunikasi digital WhatsApp sebagai media pembelajaran daring dinilai kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran karena minimnya penjelasan yang komprehensif dari guru, begitu juga untuk aspek afektif dan psikomotorik. Meskipun banyak keterbatasan dari penggunaan WhatsApp, namun WhatsApp tetap menjadi pilihan guru dan orang tua dalam pembelajaran daring. Pembelajaran daring sebaiknya tidak melunturkan minat belajar siswa. Guru harus mampu memberikan tugas yang bervariasi agar siswa tidak mudah bosan. Pembelajaran daring melalui WhatsApp ini perlu dievaluasi secara menyeluruh dengan memperhatikan kapasitas guru dan kemampuan orang tua. Peningkatan sistem belajar daring memerlukan upaya serius dari semua pihak. |